Kamis, 08 November 2012

Resume Jurnal Teknik Informatika : Pembangkitan Pola Data Cuaca untuk Sistem Peringatan Dini Banjir


Pembangkitan Pola Data Cuaca untuk Sistem Peringatan Dini Banjir

Dalam rangka mengantisipasi bencana banjir di kota Bandung, khususnya bila terjadi hujan terus menerus di hulu sungau Citarum perlu diadakan pemasangan sistem peringatan dini (Early Warning System = EWS).  Diharapkan dengan adanya sistem peringatan dini, tindakan preventif dapat dilakukan sehingga tidak akan terjadi bencana banjir yang meluas.
Di kota-kota rawan banjir sudah dipasang sistem peringatan dini. Akan tetapi fungsi sistem berupa alat sensor tersebut tidak bekerja dengan baik karena adanya dua penyebab. Penyebab  yang pertama yaitu  ketidakpahaman petugas mengenai sistem peringatan dini. Penyebab ke dua yaitu anomali cuaca yang tidak menentu menyebabkan prediksi hujan semakin sulit  dilakukan sehingga mengakibatkan  analisa serta prediksi bencana banjir tidak dapat diprediksi dalam waktu singkat .
 Oleh karena itu diperlukan suatu cara untuk  melihat pola data dari anomali kondisi cuaca. Dimana cara ini dapat digunakan untuk menentukan dan memprediksi banjir, sehingga hasil dari pembangkitan pola data cuaca dan pola data banjir tersebut dapat menghasilkan informasi yang menjadi  masukan untuk aplikasi perangkat lunak sistem peringatan dini banjir.
Sistem ini menggunakan algoritma SPADE . Algoritma SPADE (Sequential Pattern Discovery using Equivalence classes = Penemuan pola urutan data menggunakan kelas yang sama) adalah sebuah algoritma baru untuk penemuan secara cepat dari pola data yang berurutan. Tahapan detil algoritma SPADE untuk menentukan kerurutan data adalah sebagai berikut :
1. Menentukan dan menghitung frekuensi 1-urutan dan 2-urutan.
2. Pencacahan Frekuensi kelas sekuens dengan menggunakan algoritma BFS dan DFS, yang dipanggil menggunakan prosedur program algoritmanya
3. Menggabungkan daftar-id sementara
4. Menggabungkan kombinasi dari daftar-id untuk dua sekuens.
5. Pemangkasan Urutan (Pruning Sequence)
Strategi pemangkasan untuk memilih pola yang sangat prediktif dari himpunan urutan data ada tiga langkah, yaitu:
a. Pemangkasan Normatif :
Menghilangkan semua aturan normatif yang konsisten dengan latar belakang pengetahuan sesuai dengan operasi normal
b. Pemangkasan untuk data yang berulang :
Menghilangkan semua pola data yang berulang dan memiliki frekuensi yang sama setidaknya satu dari sub-urutan yang tepat
c. Pemangkasan dominan :
Menghilangkan semua urutan yang didominasi kurang prediktif daripada sub-urutan yang tepat

Data yang akan digunakan untuk analisa masalah ini adalah data hasil pemantauan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)
Berdasarkan hasil pengujian terhadap aturan (rule) maka dapat disimpulkan bahwa observasi data dan pencarian pola optimal dengan menggunakan algoritma SPADE dapat menghasilkan sebuah pola data yang optimal serta informasi baru, dimana informasi baru tersebut menjadi data masukan untuk mengaktifkan sebuah sistem peringatan dini banjir. Sistem peringatan banjir ini akan aktif atau menyala jika parameter data yang menjadi data masukkan memenuhi aturan (rule).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar